Easy Going

Rabu, 01 Mei 2013

Pembabakan Sejarah Filsafat Barat


Pembabakan sejarah filsafat barat dapat diuraikan secara umum sebagai berikut:
Filsafat Barat terbagi atas:
1.      Filsafat Klasik
Periode: 6SM-3M
Tokoh: Sokrates
Tema:Alam, Kebenaran hidup, Etika, Moral, Politik

2.      Filsafat Abad Pertengahan
Periode: 3M-14M (atau ada pula yang menetapkan 1M-14M)
Tokoh: terbagi atas dua kelompok.
Patristik: Agustinus
Skolastik: Thomas Aquinas
Tema:Religiusitas, semua hal dikaitkan dengan ajaran Kristiani

3.      Filsafat Moderen
Periode: 15M-19M
Filsafat moderen terbagi atas 3 pembabakan:
·         Renaissans
Periode: 15M-17M
Tokoh: Rene Descartes
Tema:Rasio sebagai dasar kebenaran
·         Aufklarung (Enlightment-Pencerahan)
Periode: 18M
Tokoh: Emmanuel Kant
Tema: Penggabungan antara Rasio dengan Empiris
·         Romantisme
Periode: 18M paruh ke-2
Tokoh:Hegel
Tema: Kritik atas Aufklarung


4.      Filsafat Kontemporer
Periode:19M-...
Tokoh: Heidegger
Tema: Cabang dari ilmu filsafat mulai berkembang (lahirnya eksistensialisme dst.)

Penjabaran umum mengenai Pembabakan dalam Filsafat Moderen
Pembabakan dalam filsafat moderen terbagi atas tiga babak yakni Renaissans, Aufklarung, dan Romantisme. Setiap pembagian ditandai dengan tokoh, waktu, dan tema yang berbeda.

Renaissans
v  Secara etimologi, Renaissans berarti kelahiran kembali.
v  Secara substansial, Renaissans berarti: Cultural Movement-Pergerakan kultural dan Intelektual yang hendak membangkitkan kembali sumber-sumber kultural klasik yang ditulis dalam bahasa Yunani kuno.
v  Masa ini ditandai dengan:
o   Gairah membaca kembali sumber-sumber klasik yang dalam bahasa Latin dan              Yunani.
o   Perkembangan pesat dalam berbagai bidang seperti:
a. Seni, para pelopornya seperti Michaelangelo, Leonardo Da vinci.
b. Agama, para pelopor protestanisme seperti Martin Luther, John Calvin.
c. Ilmu pengetahuan, para pelopornya seperti Galileo Galilei.
d. Dalam bidang politik para pelopor sepert Niccolo Machiavelli, John Locke,  Thomas Hobbes, Vasco da Gama.
Renaisaans berawal dari Italia, lebih tepatnya Florence dari keluarga Medici. Dari Italia barulah menyebar ke seluruh daratan Eropa.
Perlu diketahui bahwa Renaissans merupakan jembatan dari Filsafat Abad Pertengahan menuju Filsafat Kontemporer.

Pokok-pokok pemikiran beberapa tokoh filsafat moderen.
1.      Niccolo Machiavelli
Machiavelli merupakan salah satu pelopor dalam bidang politik. Karyanya yang terkenal berjudul Sang Penguasa. Secara garis besar hal yang ingin ditekankan ialah hendaknya para penguasa memiliki standar ganda, satu untuk dirinya sendiri dan satu untuk rakyat. Sang penguasa dapat cerdik seperti rubah dalam mengenali perangkap dan berani seperti singa dalam mengusir penyerang. Karya lainnya pula ialah Deus Homini Deus berisi hubungan antarbangsa dan Homo Homini Lupus berisi hubungan antarmanusia.

2.      Thomas Hobbes
Gagasan politiknya menekankan secara jelas mengenai kepemilikan. Selain itu pada manusia hanyalah ada kecurigaan dan hidup bersama pasti tidak pernah bisa damai. Kecurigaan antarmanusia bisa dilihat dari contoh keseharian. Adanya pagar pada rumah menjadi tanda bahwa sang pemilik rumah pasti menaruh rasa curiga terhadap orang di sekitar. Dari pagar menuju ke pintu dan dinding. Sesama anggota rumah pun menaruh rasa curiga, dalam rumah masih terbagi dalam kamar-kamar, dan ada laci-laci pribadi. Adanya rasa curiga dan privasi yang tidak ingin diketahui orang lain.

3.      Rene Descartes 
Rene Descartes menjadi penanda dari zaman filsafat moderen. Ia pun dijuluki Bapak Filsafat Moderen. Pemikirannya didasarkan pada kekuatan rasio dan terkenal dengan istilah latin Cogito Ergo Sum, yang berarti ‘Saya berpikir maka saya ada’. Latar belakang pemikirannya secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
v  Ia mulai meragukan segala yang ada maupun realita. Ia mulai meragukan aktifitas tertentu seperti mengajar. Apakah saya sungguh sedang mengajar (kehadirannya sungguh nyata untuk mengajar)? Atau saya sedang bermimpi tentang mengajar.
v  Anggapan ini datang dari pihak yang membuatnya menjadi ragu-ragu, pihak ini ia sebut Evil Genius, membuat seolah-olah menjadi ada, menjadi realita padahal sebenarnya tidak atau sebaliknya. Hal ini membuatnya menjadi meragukan segala sesuatu.
v  Pemecahannya berujung pada pernyataan bahwa ‘Dia yang ragu-ragu akan segala sesuatu itu pasti ada’. Muncullah pernyataan dia yang terkenal itu, saya berpikir maka saya ada.
Konsekuensi dari pemikiran ini yakni Metode Descartes. Contoh yang ia gambarkan adalah segitiga itu ada atau tidak? Segita selama ini adalah berbagai materi yang dibentuk segitiga. Kayu yang dibentuk segitiga. Kertas yang digambar segita. Sementara segitiga itu sendiri tidak ada dan tidak nyata. Ia memakai metode ini dalam kerangka pembuktian eksistensi Allah.
Jaminan kebenaran logis Descartes adalah Allah, rasio yang dapat dipercaya. Hal ini disebabkan:
a. Eksistensi Allah digambarkan seperti contoh pada konsep segitiga di atas.
b. Allah, jauh sebelumnya telah menanamkan ide tentang Allah pada manusia.
Rene Descartes juga memaparkan pemikirannya mengenai dualisme.
·         Manusia terdiri atas dua unsur yang utama, yaitu res extensa yang berarti kebertubuhan atau perihal fisik (body) pada manusia dan res cogitan (mind) yang berari pikiran atau berkaitan dengan berpikir.
·         Pembagian itu bersifat rasional dikotonomis, yang selanjutnya body and mind akan membentuk psyche sementar mind lebih cenderung pada pneuma.
·         Menurut Descartes, yang kekal itu adalah Roh (pneuma). Roh masuk ke dalam tubuh maka terciptalah juga jiwa (psyche).
·         Konsenkuensi dari dualisme ialah pemikiran selanjutnya akan selalu berkutat di permasalahan mind and body. Bagi kehidupan manusia, Descartes telah memberi batasan yang sangat jelas. Orang yang sakit badan/fisik disembuhkan dengan dokter/tenaga medis. Untuk sakit jiwa ialah psikiater, dan untuk sakit roh barulah disembuhkan dengan rohaniwan. Ketiga hal ini tidak dapat dipertukarkan.

Aufklarung-The Age of Reason (zaman pencerahan)
·         Definisi secara substansial ialah gerakan kultural dan intelektual yang menekankan keutamaan akal budi sebagai dasar dari kebenaran dan melepaskan segala sesuatu yang tidak terkait dengan akal budi atau rasio. Gerakan ini berlangsung selama 40 tahun di Jerman.
·         Beberapa pokok pemikiran para tokoh aufklarung adalah sebagai berikut:

1.      Immanuel Kant
Pokok pemikiran Kant adalah usahanya untuk mensintesiskan pemikiran Descartes (yang mengutamakan rasio sebagai penjamin kebenaran) dengan pemikiran David Hume (yang mengutamakan pengalaman/empirik sebagai penjamin kebenaran). Metode Kant yang terkenal ialah: Metode Sintetik Apriori.
 Beberapa poin penting mengenai metode ini ialah:
·         Unsur-unsur apriori terdapat dalam pengetahuan dan unsur-unsur empiris terdapat dalam realita.
·         Pertemuan antara rasio dengan empirik akan menghasilkan kebenaran.
·         Kebenaran ditinjau dari dua sisi, Subjek sebagai rasio dan Objek sebagai empirik atau realita.

Selain itu, Kant juga menekankan mengenai kategori. Perbedaan fenomena didasarkan pada bentuk dan waktu. Bagaimana membedakan kayu dengan bangku kayu?tentu secara materi adalah sama, namun secara bentuk itu berbeda. Kaitan antara substansi dan forma sangat ditekankan.

Romantisme
·         Latar belakang muncul aliran ini ialah penekanan yang kuat terhadap rasio sebagai dasar dari kebenaran.
·         Romantisme merupakan kritik terhadap Aufklarung.
·     Kebenaran tidak hanya didasarkan pada intektual tetapi juga mempertimbangkan unsur perasaan sebagai dasar kebenaran.
·       Para tokoh idealisme Jerman termasuk dalam masa ini, mereka diantaranya ialah Fichte, Schelling, dan Hegel. Romantisme berpuncak pada Hegel.

Pokok pemikiran tokoh Romantisme
1.      Hegel
Terkenal dengan pernyataannya yang berbunyi ‘Yang nyata itu rasional dan yang rasional itu nyata.’ Dasar dari pemikirannya bahwa segala sesuatu saling terkait, tidak ada sesuatu pun yang terpisah.
Kenyataan umum itu adalah Ide Absolut. Pandangannya terbagi atas ide mengenai Roh Absolut dan Roh Terbatas.
Roh Absolut ini mengubah dari keadaan abstrak universal menuju konkret universal. Hal ini pun berkaitan dengan Dialetik mengenai tesis dan antitesis yang menghasilkan sintesis.
Contoh tesis: Ada (being), antitesis: Tidak ada (nothing), dan sintesisnya: Menjadi (becoming). Contoh lain, tesis: seni, antitesis: agama, dan sintesis: filsafat (segalanya pun akan bermuara pada filsafat).

Perantara Menuju Filsafat Kontemporer
Tema yang diajukan ialah Allah, alam, dan manusia (materialis).
Tokoh-tokoh yang menjadi perantara tersebut diantaranya:
1.      Feuerbach
Idenya mengenai Allah cukup keras. Baginya, Allah merupakan hasil dari proyeksi manusia. Allah itu tidak ada. Ide mengenai Allah muncul ketika manusia butuh kebaikan, maka muncullah ide tentang subjek yang Maha baik itu, yaitu Allah. Secara sederhana ia hendak mengatakan bahwa Teologi itu merupakan proyeksi dari Antropologi.

2.      Karl Marx
gagasannya mengenai Allah tertuang dalam pernyataanya yakni agama ialah candu masyarkat. Orang pergi ke Gereja dan sepulangnya dari sana, perubahan akan hidup yang sejahtera pun tidak terjadi. Agama hanya menina-bobokan manusia, tidak mendorong adanya perubahaan akan kenyataan. Agama menjadikan manusia tidak sadar akan realitasnya, membawanya hanya hidup dalam angan-angan.
Kritiknya terhadap kaum kapitalis ialah manusia menjadi terasing akan hasil karyanya sendiri. Hanya para pemilik modal-lah yang bisa menikmati hasil kerja dari manusia itu.
  
3.      Nietzsche
Idenya yang cukup keras yakni kehendak untuk berkuasa (will to power). Dalam gagasan tersebut, ia menyatakan Allah itu sudah mati/konsep nihilisme. Hal ini berangkat dari konsep Allah sebagai nilai tertinggi pasti mempunyai nilai turunan. Nilai-nilai turunan itu adalah manusia, manusia malah melawan dan menghancurkan nilai-nilai tersebut. Konsekuensi logisnya ialah Allah sebagai nilai tertinggi sudah mati. Nietzsche beranggapan manusia harus keluar dan tidak bergantung dari Allah, manusia power-uber man.

Filsafat Kontemporer
Filsafat Kontemporer terbagi atas:
·         Eksistensialisme
Berkembang di daratan Eropa
Tokoh-tokohnya seperti: Heidegger, Kierkegaard

·         Fenomenologi
Tokohnya seperti: Husserl
Baik eksistensialisme maupun fenomenologi, keduanya disebut pula Filsafat Kontinental. Filsafat ini merupakan imbangan dari filsafat analitik.

·         Positivisme
Tokohnya seperti: Auguste Comte

·         Pragmatisme
Tokohnya seperti: William James

·         Filsafat Analitik
Filsafat ini dikembangkan oleh bangsa-bangsa yang berbahasa inggris seperti Amerika, Australia, Selandia Baru, Skandinavia. Disebut juga dengan istilah filsafat Anglosaxon.
Tokoh-tokohnya seperti Wittgenstein, Karl Poper yang terkenal dengan gagasannya mengenai falsifikasi. Pembuktian pada kebenaran jangan melalui jalur verifikasi tetapi melalui jalur falsifikasi, carilah alasan-alasan logis yang bisa menjatuhkan teori tersebut. Kalau tidak ada, berarti teori itu dapat dikatakan teori yang paling benar untuk masa itu. Kemungkinan selalu ada teori baru di hari depan.

      Sumber: Mata Kuliah Filsafat, Fakultas Filsafat UNPAR


0 comments:

Posting Komentar